Friday, September 28, 2012

TENAGA ENDOGEN


A.           Tenaga Endogen
Tenaga endogen merupakan tenaga dari dalam bumi yang membentuk konfigurasi permukaan bumi.Tenaga endogen adalah kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak Bumi.Tenaga tersebut adalah  tektonisme (diastrofisme), vulkanisme atau gempa.
·      Tektonisme
Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang dimaksud lipatan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat.Patahan adalah permukaan bumi hasil dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertical yang menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah.Ada dua jenis tektonisme yaitu epirogenesa dan orogenesa.
Ø Epirogenesa
Epirogenesa adalah proses pengubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertical, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah luas. Epirogenesa terbagi menjadi dua yaitu;
1.      Epirogenesa Positif
Epirogenesa positif marupakan gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat naik.Epirogenesa positif biasanya diakibatkan penambahan beban daratan oleh glasial yang tebal, sehingga biasanya terjadi di daerah lintang tinggi yang sering tertutup es.
2.      Epirogenesa Negatif
Epirogenesa Negatif merupakan gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat turun.Epirogenesa negative biasanya diakibatkan oleh pengyrangan beban daratn, contoh Pantai Stockholm naik rata-rata 1meter/100 tahun.
Ø Orogenesa
Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (warping), lipatan (folding), patahan (faulting), dan retakan (jointing). Serta salah contoh hasil Orogenesa adalah deretan Pegunungan Mediterania.
1.      Lipatan (folding)
Lipatan terjadi karena bekerjanya tenaga endogen yang arahnya lateral dari dua arah yang berlawanan. Pada lipatan terdapat sinklinal dan anticlinal.
Jenis-jenis lipatan: Lipatan Tegak, Lipatan Miring, Lipatan Menggantug, Lipatan Rebah, Lipatan Isoklin, Lipatan Kelopak.
2.      Patahan (Fault)
Patah adalah bentukan lahan sebagai akibat adanya proses pematahan pada lapisan batuan pembentuk kulit bumi.
Macam patahan adalah Patahan Normal, Patahan Flekstur, Patahan Sungkup, Patahan Blok Mountain.
·         Vulkanisme
Vulkanise adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan, patahan dan pipa kepundan pada gunung api. Magma adalh campuran batuan dalam keadaan cair, liat, dan sangat panas yang terdapat dalam perut bumi.Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya.Adanya aktivitas ini dapat menyebabkan retakan-retakan dan pergeseran kulit bumi. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma ke dalam litosfer. Penyusupan magma ke dalam litosfer dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut;


Ø  Instrusi Magma
Instrusi magma adalh peristiwa menyusupnya magma diantara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Instrusi magma dapat dibedakan sebagai berikut;
1.      Intrusi Datar
Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
2.      Lakolit
Lakolit yaitu magma yang menerobos diantara lapisan bumi paling atas.Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
3.      Gang
Gang (korok) adalah batuan hasil instrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok). Bentuknya tipis dan panjang, dengan arah vertical atau miring.
4.      Diatermis
Diatermis adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi.Bentuknya seperti silinder memanjang.
                   Instrusi magma tidak mencapai ke permukaan, mungkin hanya sebagian kecil instrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi.Namun yang perlu diingat bahwa instrusi magma dapat mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya instrusi magma (disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu;
1.      Batolit
Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.


2.      Lakolit
Lakolit adalah magma yang menyusup diantara lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lenssa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
3.      Keeping Instrusi atau Sill
Keeping Instrusi atau Sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup diantara batuan.
4.      Instrusi Korok atau Gang
Instrusi korok atau gang merupakan batuan hasil instrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
5.      Apolisa
Apolisa adalah semacam cabang dari instrusi gang namun lebih kecil.
6.      Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
Ø  Ekstrusi Magma
   Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan bumi dan membentuk gunung api.Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi menjadi tiga, yaitu;
1.      Ekstrusi Linear
Ekstrusi linear, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahn memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, serta deretan Gunung Api di Jawa Timur dan Jawa Tengah.


2.      Ekstrusi Areal
Ekstrusi Areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10000 km2.
3.      Ekstrusi Sentral
Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya, Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
   Bentuk, ukuran, dan sifat gunung api di permukaan bumi banyak sekali macamnya. Ada gunung yang puncaknya sangat tinggi sehingga selalu diselimuti salju, ada pula gunung yang puncaknya di bawah permukaan laut. Ini menyebabkan gunung api memiliki banyak tipe. Bentuk gunung api dipengaruhi oleh sifat bahan, aliran lava, dan kekuatan letusannya. Berdasarkan bentuknya, gunung api dapat dikelompokkan menjadi empat tipe, yaitu;
a.       Gunung Api Perisai
Berbentuk kerucut dengan lereng dan aliran lava panas dari saluran tengah. Daerah persebaran magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan. Frekuensi letusan umumnya sedang dan pelan dengan jumlah cairan lava cair yang banyak.Contohnya, Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii.
b.      Gunung Api Kubah
Gunung ini berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam.Aliran lava yang kental dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di saluran, akibatnya saluran menjaid tertutup.Letusan yang sangat keras dapat terjadi akibat tekanan dari dalam bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak gunung api pun dapat lenyap seketika. Contohnya, Gunung Pelee di Martini, Kepulauan Karibia.
c.       Gunung Api Srato (Gunung Api Komposit)
Gunung ini mempunyai bentuk kerucut berlereng curam dan luas yang terdiri atas banyak lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang.Lava dapat mengalir melalui sisi kerucut.Sifat letusan keras. Contohnya, Gunung Visuvius di Italia, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Kelud, dan gunung Semeru.
d.      Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai.Bahan atau emisi berupa asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusan sedang. Contoh, Gunung Parasutin di Meksiko.
·    Gempa Bumi
Gempa Bumi adalah proses pergeseran permukaan bumi, baik disebabkan oleh tektonisme, vulkanisme, maupun rebah atau tanah runtuh. Gempa bumi ini kurang berperan dalam membentuk konfigurasi permukaan bumi dibandingkan tenaga endogen lain.
Ø  Gempa Bumi Menurut Penyebabnya
1.      Vulkanik : Gempa yang terjadi karena erupsi gunung berapi.
2.      Tektonik : Gempa yang terjadi karena pergeseran lapisan batuan (dislokasi) dan meliputi wilayah luas.
3.      Runtuhan : Gempa yang terjadi karena runtuhnya masa batuan mengisi ruang yang kosong didalam litosfer.
Ø  Gempa Bumi Menurut Intensitasnya
1.        Makrosentrum : Gempa yang intensitasnya besar.
2.        Mikrosentrum : Gempa yang intensitasnya kecil.
Ø  Gempa Menurut Hiposentrumnya
1.        Gempa Dalam : 300-700 km
2.        Gempa Sedang : 100-300 km
3.        Gempa Dangkal : < 100 km